Batal nikah
Batal nikah
Semua manusia di muka bumi ini pasti tidak ada yang menginginkannya terlebih untuk mereka yang terlanjur menaruh hati, merangkai ekspetasi dan membayangkan segala hal indah untuk dirajut berdua.
Dia yang berjanji kemudian mengingkari
Dia yang menyatai kemudian mendustai
Dia pula yang mengajak,Dia pula yang melepaskan.
Hancur hati rasanya bila sedari awal tahu kenyataanya tetapi lebih sakit pula tahu kenyataan terlambat. Namun kenyataan sepahit apapun itu tetaplah kenyataan yang harus kita damaikan dengan diri.
Kawan, ku tahu kalian ta pernah bertukar kata, ta pernah mengikat janji bahkan ta pernah melakukan aktivitas yang merujuk pada muqodimah perzinahan tapi kawan ku tahu memang betul dia yang memintamu untuk meminangmu dan memang betul kawan dia pula yang membatalkan pinangan itu ditengah perjalanan.
Kawan ada banyak hal dimuka bumi ini yang ta bisa kita selalu miliki.
"Tidak semua yang kita mahukan akan dapat kita miliki ada waktunya kita terpaksa melepaskannya dan hari-hari yang berlalu membawa aku pulang kembali darimana kedatanganku,menziarahi tempat yang bakal kita tempati suatu hari nanti(Petuah Ustdaz Attar di film 99 kali rindu)
Sejatinya pula memang kita bukan pemilik. Kita memang ta memiliki apa-apa
Sakit, ku tahu pasti sakit terlebih jika ada beragam cerita yang mengikutinya. Beragam kenyataan pahit yang harus kita terima, yang harus kita telan sendiri. Sebab memang itu pil pahit untuk kita, untuk menjaga, melatih dan melindungi kita.
Kawan perginya, tak mengapa. Ucaplah kalimat ini pada dirimu. Aku memahami betul, berat memang rasanya. Dirimu pasti merasa hancur,ta berdaya, merasa dirimu ta berarti, malu, dipermalukan,hina dan segala pikiran-pikiran yang tanpa sadar membuat kita semakin jatuh. Kawan tapi cobalah tarik nafasmu dalam-dalam pejamkanlah bola mata indahmu itu sejenak bayangkan jika kau menikah dengannya tanyakan pada hati kecilmu "Benarkah visimu akan tercapai bersama ia ?, Benarkah ia imam terbaik untukmu ?" setelah itu hadirkan suasana alam( bayangkanlah pemandangan gunung yang hijau, air dan segala hal yang menyejukkan mata). Tenangkanlah dirimu dengan suara percikan air. Pejamkan dan hembuskan nafas hingga kau tenang buka kembali matamu dengan diikuti lafadz "Alhamdulillah" dari bibirmu dengan ikhlas
Aku tahu tidak mudah memang tapi masih ingatkah kamu bagaimana mereka para shahabiyah saat ditimpa kesulitan ?. Ya tiada kalimat yang terucap selain "Alhamdulillah" yang membasahi lisan mereka. Mereka ridho atas ketentuan Allah azza wa zalla, masih ingatkah kita dengan kisah shahabiyah yang anaknya wafat, suaminya wafat ?Apa yang ia lafadzkan ?tiada lain kalimat hamdallah lalu diikuti "Innalillahi wa inailahi rajiun"
Dari Safinah yang meriwayatkan dari Ummu Salamah. Ummu Salamah mengatakan, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah musibah menimpa seorang hamba, lalu ia mengatakan
إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللّهُمَّ آجِرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَاخْلِفْنِيْ خَيْرًا مِنْهَا
"Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah balasan pahala atas musibahku ini (karena aku bersabar), lalu gantilah dengan yang lebih baik."
Pasti Allah azza wa zalla akan memberinya pahala dengan kesabarannya terhadap musibah tersebut dan mengganti kehilangannya dengan sesuatu yang lebih baik. Ummu Salamah melanjutkan, “Pada saat Abu Salamah (suamiku) wafat, aku berpikir, siapa lagi yang lebih baik dari Abu Salamah, namun Allah menegarkan hatiku untuk mengucapkan
إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللّهُمَّ آجِرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَاخْلِفْنِيْ خَيْرًا مِنْهَا
Allah pun menikahkan aku dengan Rasulullah sebagai ganti suamiku.
Ada banyak alasan yang tidak kita ketahui mengapa Allah mentakdirkan seseorang pergi dalam hidup kita, mengapa Allah meremukkan hati kita, meruntuhkan hidup kita, membuyarkan rencana kita. Dia yang pernah betapa nyakin menyakinkan kita, mengupayakan kita untuk menjadi pasangan hidupnya namun tiba-tiba ia hilang bagai ditelan bumi.Oleh karena itu kita diminta agar selalu mendoakan kebaikan. Hati ini mudah sekali berbolak-balik. Hati kita dan perasaannya bukanlah milik kita, bukan berada di dalam genggaman kita. Barangkali dengan sebuah doa, hati itu akan selalu dilimpahkan kebaikan olehNya.
Ketika nanti ada seseorang yang datang lalu pergi maka biarkanlah tidak usah menahannya untuk menetap sebab itu hanya akan membuatmu lelah saja. Jika tujuannya bukan kamu bersama hanya akan melahirkan luka-luka setiap harinya. Memintanya untuk menetap tidak membuat perasaannya akan jatuh kepadamu dan tidak pula menjamin ia akan bersamamu, tidak menjamin !. Lepaskanlah kamu berhak bahagia, Bahagiakan hatimu, selamatkan dirimu terlebih dahulu dan membiarkannya pergi adalah cara untuk melepaskan sesuatu yang hanya akan memberatkan langkahmu saja.
Maka jauh sebelum hari ini kamu dilepaskan, jauh sebelum hari ini kamu dibuyarkan mintalah pertolongan Allah dalam sabar mu dan sujud mu. Mintalah dijaga dari hal-hal demikian. Namun apabila pula tetap terjadi setelah beragam cara pencegahan yang sudah kau lakukan agar yang demikian tidak terjadi, "ittaqillaha haitsu ma kunta"(bertaqwalah kepada Allah dimana saja kapan saja). Sayang, Allah ada lebih dari apapun. Allah selalu ada untukmu.
Wahai jiwa yang hanif lembutkanlah hatimu, Bangunlah dari tidur panjangmu basuhlah kembali dirimu, bentangkanlah sajadahmu, sujudlah, berdoalah rasakalah bagaimana indahnya menyerahkan sepenuhnya kepada yang Maha Berkehendak mintalah dibukakannya mata hati, mintalah dicurahi ilmu yang dapat membuatmu memahami bahasa cintanya. Mintalah padanya untuk ditunjuki mana yang membuatmu lelah dan harus dilepaskan dan mana yang membuatmu kuat dan harus digenggam. Mintalah hanya kepada-Nya, hanya kepada-Nya. Mintalah hal-hal yang membuatmu yakin kepada-Nya, telusurilah kembali hatimu,selam lebih dalam lagi dan mintalah dikuatkan...
Kalau menyesakan dada tugas kita melegakan dada, melepaskannya
Kalau menyakitkan tugas kita memaafkannya, itu je ya ta de yang lain. Biarlah terjadi dan yang sudah terjadi
Komentar
Posting Komentar