Berharap

"Berharap pada manusia adalah seni sederhana untuk terluka"

"Menggantungkan cita pada manusia adalah cara terampuh untuk merapuh"

Ya begitulah kenyataanya. Tiap sesuatu yang ditunjukkan kepada yang bernama "hamba" selalu berakhir kecewa. Terlebih jika tidak ada backup pannya ta jarang hancur. Seseorang itu kalau bukan Allah backingannya pasti, pasti kacau dehh dan tidak jarang jarang playing victim padahal kita juga yang salah. Kita terlalu beropini bahwa tidak semua harapan yang digantungkan kepada seorang hamba dari hamba ke hamba itu berakhir lara. Tapi faktanya apa ?. Sakit kann ?

Coba dehh ambil pelajaran dari hal simple. Semisal kita sedang sakit berharap temen kita untuk menjenguk atau sekedar beri perhatian. Entah bentuknya doa atau apa tapi ternyata temen kita itu tidak dateng. Kecewa kann ?. Sebenarnya kita sudah sering mengalami kekecewaan. Allah sudah sering menegur kita dari hal kecil. Allah itu seakan kasih kita signal "Hai hambaku berharaplah hanya kepadaku",  "Hai hambaku mintalah kepadaku bahkan hal remeh temeh sekalipun". Tapi sayangnya lagi-lagi kita gagal memahami bahasa cintanya.

Sekarang, coba inget-inget sudah berapa kali kita kecewa sebab berharap pada hamba ?. Banyak kann ?. Dan ingat-ingat juga gimana akhirnya. Siapa yang berbaik hati dan berlemah lembut membereskannya ?. Allah kann ?. Lagi dan lagi Allah selalu. Dia( Allah) tidak pernah peduli akan dosa hambanya sebanyak apa. Kemaha baikannya mengalahkan murkanya tapi jangan dianggap sepele juga. Sebab Allah itu maha baik tapi azabnya pedih lohh. Kelar deh hidup kita kalau Allah sudah murka, naudzubillah. Semoga kita dijauhkan oleh yang demikian itu

Shalihah dari beragam kalamullahnya, beragam hadist yang disampaikan kekasihnya, Rasulullah SAW. Kita ini udah sering banget diingetin, diwanti-wanti untuk tidak berharap pada manusia karena manusia itu memang sifatnya mengecewakan. Didesign untuk saling menguji. Hatinya berubah-ubah. Saat ini kawan besok musuh. Saat ini terdekat besok seakan menyesal pernah berkenalan. Para sahabat Rasulullah SAW juga mengingatkan hal itu. Salah satu quotes yang sudah tidak asing ditelinga kita adalah "Aku sudah pernah merasa kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia". Terdengar tidak asing kann ?. Sayangnya itu semua tidak kita implementasikan dalam kehidupan. 

Sebanyak apapun cara kita bangkit ta jarang jatuh dilubang yang sama

Hay dear mungkin kita sedang bertanya mengapa Allah tumpahkan kekecewaan ini. Kita sebenernya tahu jawabannya. Tapi kita menolaknya. Ya, itu semua sebab kita menggantung harap pada manusia padahal Allah berulang kali bilang kann untuk tidak berharap pada hambanya. Lagi-lagi kita sendiri yang menggiring diri pada kekecewaan.

Shalihah tenanglah Allah maha memaafkan, bertaubatlah jika sebab harapmu itu menghancurkan dirimu. Kembalilah mendekat kepadanya. Pintalah hajatmu dengan tulus nan ikhlas. Lepas itu serahkan kepadanya. Satu kata yang kuucapkan untukmu semoga menguatkanmu adalah

Tidak ada kedzaliman di dalam sebuah takdir. Kitalah yang gagal memahami bahasa cintanya.Tugasmu adalah bertakwa sebab kau adalah seorang hamba

Imam Syafi’i berkata
“Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong. Allah tak suka bila ada yang berharap pada selain Dzat-Nya, Allah menghalangi cita-citanya supaya ia kembali berharap hanya kepada Allah SWT.”

Tuhanmu itu maha pencemburu. Dia sayang banget sama hamba-hambanya. Maka jangan pernah engkau nomor duakan dia. Sudah tahukan akibatnya apa?

Sebaik-baiknya berharap hanyalah kepada Allah. Pengharapan yang tidak akan pernah melahirkan kekecewaan.


وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ

“dan hanya kepada Rabb-mu hendaknya kamu berharap” (Q.S Al- Insyirah : 8)

Intinya shalihah Allah memerintahkan kita untuk jadiin Allah hanya satu-satunya tempat berharap. Dan jangan bangun ekpetasi ke sesama hamba. Mari shalihah jadikan Allah sebagai central kehidupan kita.

Jadi gimana ?masih mau berharap pada hambanya ? Silahkan jika kamu masih ingin terluka dan dikecewakan. Jika tidak mau maka lepaskanlah harapan-harapan kita pada hamba-Nya.

Yukk mulai untuk tidak menggantungkan pada sesuatu yang rapuh agar tidak lagi-lagi terkecewai. Dan yukk mengesakan Allah. Perdalam lagi Tauhidnya ya .

Wahai jiwa yang menyakini bahwa Allah adalah Tuhanmu, satu-satunya yang berhak diibadahai serahkanlah segala pengharapanmu kepadanya.

-_____________________

Tidak ada pengharapan yang padam jika berharap pada yang maha berkehendak meski hasilnya ta sesuai percayalah kita ini hanya anak kecil yang tidak tahu menahu biarkanlah ia yang Maha Mengetahui segalanya,Ilmunya meliputi langit dan bumi untuk mengurus kita. Berserahlah sebab kau adalah seorang hamba


Tulisan Ind'hs
sahabat_shalihah
.

Jakarta, 24 Oktober 2021
06.18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life never is flat

Batal nikah

Dear Allah